Sejarah Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Mujahidin yang beralamat di Dusun Babatan Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang yang didirikan pada tanggal 01 Juni 2013 dibawah naungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Mujahidin Bandung Diwek Jombang dan mendapatkan izin operasional pada tanggal 30 Desember 2014.

Sebelum berdirinya MTs Mujahidin, Pondok Pesantren Mujahidin memiliki lembaga Pendidikan “NON FORMAL” dengan nama Madrasah Diniyah Wajar Dikdas Mujahidin Tingkat Wustho yang disetarakan dengan SMP/MTs yang berdiri sejak tahun 2003. Madin Wajar Dikdas Tingkat Wustho ini dikatakan setara dengan SMP/MTs karena kegiatan pembelajaran seperti halnya sekolah-sekolah pada umumnya, struktur kurikulumnyapun juga hampir sama dengan Madrasah formal lainnya yang mana ada pelajaran umumnya seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris IPA, IPS dan pelajaran umum lainnya. Akan tetapi madrasah diniyah ini lebih condong kepada pelajaran agamanya. Meski Lembaga Pendidikan ini non formal akan tetapi ada juga ujian nasional (UN) yang mana ijazah yang dikeluarkan nanti setara dengan SMP/MTs.

Akan tetapi dikarenakan Madrasah Diniyah Wajar Dikdas Mujahidin Tingkat Wustho ini adalah Pendidikan Non Formal yang mana masih banyak dikalangan masyarakat yang belum mengetahui bahwa ijazah lembaga tersebut sudah disetarakan dengan SMP/MTs, sehingga timbul gejolak pada masyarakat sampai menimbulkan kata-kata “Ijazah Tidak Laku” dalam arti ijazah tersebut tidak bisa digunakan untuk melanjutkan kejenjang selanjutnya, sehingga menanggapi omongan tersebut membuat pihak yayasan berkeinginan untuk mendirikan lembaga formal seperti SMP/MTs.

Maka pada tahun 2013 yang bertempatan tahun pelajaran 2013/2014 Pimpinan Pondok Pesantren Mujahidin Bandung Diwek Jombang berkeinginan untuk mendirikan lembaga formal yaitu Madrasah Tsanawiyah Mujahidin yang beralamatkan di Dusun Babatan Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Dan Alhamdulillah pada tahun itu juga terealisasi pendirian lembaga tersebut dan masih beroprasi hingga saat ini.